MAHARAJA SRIWIJAYA TERTARIK DENGAN ISLAM

Khalifah Umar bin abdul aziz tak asing kita dengar. Tampuk kepemimpinan yang ia emban telah mengharumkan namanya, dinasti bahkan agama. Dimasanya islam benar benar bercahaya. Sosok pemimpin yang zuhud dan berwibawa. Tak tanggung tanggung saking harumnya, konon hingga salah satu penggawanya khawatir, pemasukan negara dari jalur jizyah non muslim kosong, karena terlalu banyak yang berbondong masuk islam.

Nah, mungkin untuk satu hal ini justru hanya hitungan jari yang dengar. Bahkan maharaja sriwijaya yang jauh diujung timur India, lebih tepatnya di Palembang juga telah mendengar harumnya nama islam karena tangan kezuhudan dan keberpihakan sang khalifah pada rakyat diujung arab nan jauh disana. Umar bin abdul aziz tidak lama menjabat khalifah. Antara tahun 717 masehi hingga 720 masehi. Cuma tiga tahun. Waktu yang sangat singkat untuk jabatan kekuasaan dinasty.

Cerita apik itu direkam oleh ulama yang juga dalam kekuasaan bani umayyah di Spanyol, Ibnu abdi robbihi ia menuturkan :

ﻣﻦ ﻣﻠﻚ اﻟﻬﻨﺪ ﺇﻟﻰ ﻋﻤﺮ ﺑﻦ ﻋﺒﺪ اﻟﻌﺰﻳﺰ:
ﻧﻌﻴﻢ ﺑﻦ ﺣﻤﺎﺩ ﻗﺎﻝ: ﺑﻌﺚ ﻣﻠﻚ اﻟﻬﻨﺪ ﺇﻟﻰ ﻋﻤﺮ ﺑﻦ ﻋﺒﺪ اﻟﻌﺰﻳﺰ ﻛﺘﺎﺑﺎ ﻓﻴﻪ:
ﻣﻦ ﻣﻠﻚ اﻷﻣﻼﻙ اﻟﺬﻱ ﻫﻮ اﺑﻦ ﺃﻟﻒ ﻣﻠﻚ، ﻭاﻟﺬﻱ ﺗﺤﺘﻪ اﺑﻦﺓ ﺃﻟﻒ ﻣﻠﻚ، ﻭاﻟﺬﻱ ﻓﻲ ﻣﺮﺑﻄﻪ ﺃﻟﻒ ﻓﻴﻞ، ﻭاﻟﺬﻱ ﻟﻪ ﻧﻬﺮاﻥ ﻳﻨﺒﺘﺎﻥ اﻟﻌﻮﺩ ﻭاﻷﻟﻮﺓ ﻭاﻟﺠﻮﺯ ﻭاﻟﻜﺎﻓﻮﺭ، ﻭاﻟﺬﻱ ﻳﻮﺟﺪ ﺭﻳﺤﻪ ﻋﻠﻰ ﻣﺴﻴﺮﺓ اﺛﻨﻲ ﻋﺸﺮ ﻣﻴﻼ، ﺇﻟﻰ ﻣﻠﻚ اﻟﻌﺮﺏ اﻟﺬﻱ ﻻ ﻳﺸﺮﻙ ﺑﺎﻟﻠﻪ ﺷﻴﺌﺎ.
ﺃﻣﺎ ﺑﻌﺪ، ﻓﺈﻧﻲ ﻗﺪ ﺑﻌﺜﺖ ﺇﻟﻴﻚ ﺑﻬﺪﻳﺔ، ﻭﻣﺎ ﻫﻲ ﺑﻬﺪﻳﺔ ﻭﻟﻜﻨﻬﺎ ﺗﺤﻴﺔ؛ ﻗﺪ ﺃﺣﺒﺒﺖ ﺃﻥ ﺗﺒﻌﺚ ﺇﻟﻲ ﺭﺟﻼ ﻳﻌﻠﻤﻨﻲ ﻭﻳﻔﻬﻤﻨﻲ اﻹﺳﻼﻡ. ﻭاﻟﺴﻼﻡ.

“Nu’aym bin Hammad telah menulis, “Raja al-Hind mengirim surat untuk Umar b. ‘Abd Aziz, sebagai berikut: Dari Raja yang merupakan keturunan dari seribu raja, yang permaisurinya juga, adalah keturunan seribu raja, yang didalam kandangnya memiliki seribu gajah, dan yang memiliki wilayah dua sungai yang mengairi tanaman gaharu, yang terdapat tanaman herbal, pala, dan kamper yang keharumannya menyebar ke jarak dua belas mil. Untuk Raja Arab, yang tidak menyekutukan Allah dengan yang lainnya. Saya telah mengirimkan kepada Anda, hadiah, yang tidak banyak, tetapi (hanya) sebuah salam dan saya berharap bahwa Anda dapat mengirimkan kepada saya seseorang yang bisa mengajari saya Islam dan memerintahkan saya dalam Hukum Islam, [atau dalam versi lain: Mungkin mengajari saya Islam dan menjelaskan kepada saya, perdamaian.

(اﻟﻌﻘﺪ اﻟﻔﺮﻳﺪ-اﻟﺠﺰء اﻟﺜﺎﻧﻰ-ﻣﻦ ﻣﻠﻚ اﻟﻬﻨﺪ ﺇﻟﻰ ﻋﻤﺮ ﺑﻦ ﻋﺒﺪ اﻟﻌﺰﻳﺰ:- ﺻﻔﺤﺔ -72)

Narasi yang lebih ekstrem, sebagaimana tertera dalam screen shot, bahkan imam ibnu asaakir nyatakan dengan judul " Masuk Islamnya Sang Maharaja India/ Sriwijaya ".

Tak ketinggalan, keterangan menarik diatas ternyata juga sudah diketengahkan ilmuwan barat: Will slatyer dalam bukunya " Medieval empires" sebagaimana tertera pada photo satunya. Bahkan dengan kecanggihan analisanya ia menuturkan bahwa maharaja sriwijaya yang mengirim surat permohonan kiriman guru agama tadi atas nama Sri Indrawarman. Ini masuk akal, karena ia sendiri berkuasa sekitar tahun : 702 - 728. Bandingkan dengan kholifah umar bin abdul aziz yang berkuasa dari tahun: 717 - 720 Masehi.

Semua tetap perlu diperdebatkan. Dan sah sah saja. Asal jangan segalanya dihantam dalil kullu bidengah ndolalah. Tampakkan bahwa ente pernah makan cekolah.

Shollu alan nabi:

🙈🌹🍆

صَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّد وعلى آله وأزواجه.

Shallallahu 'Ala Sayyidina Muhammad wa 'alaa aalihi wa azwaaji.